masih
ditempat yang sama, aku, duduk di pojok perpustakaan kota. hujan, dingin,
dengan tumpukan buku yang berada di depanku, aku mencoba mengalihkan fokusku
menunggumu. yaa, cara seperti ini aku habiskan setiap senjaku dengan keadaan
yang sama, tanpa kepastian apapun.
lantas kamu? apa yang sedang kau lakukan senja ini? apa
kau lakukan hal yang sama sepertiku? masih ingatkah kau tentang ingatan lalu?
masih ingatkah tentang sebulan lalu? kau masih hangat menebar senyum indahmu
padaku. aku masih ingat kamu menertawaiku, mengguyonkan muka konyol yang
membuatku memerah dan malu.
singkat perkenaan kita tuan, 6 bulan lalu, ditempat ini.
hanya dengan alasan tak ada meja lain di perpustakaan ini, memaksamu berbagi
bangku dengan gadis selugu aku. singkat cerita akhirnya kita berkenalan dan
saling mengobrol panjang lebar hingga tak terasa malam telah menghadang. hingga
kamu meminta nomor telp ku. dengan alasan kau ingin berjumpa lagi denganku
suatu hari. sesampai dirumah, telfnku berdering. ada pesan singkat dari nomor
baru.
"aku senang mengenalmu, tak mengerti ternyata cara
Tuhan baik mempertemukanku dengan wanita semenarikmu, aku merindu.
(Brian)"
itukah kamu. ini SMS darimu? haha betapa pandai caramu
tuan buatku melayang seperti ini.
kata-katamu masih sangat hidup dipikiranku. hingga
sekarang. kecocokan kita yang begitu sederhana, berakhir kenyamanan karena
saling berkhayal. aku dengan tulisanku, dan kamu, kamu dengan lukisan indah
itu.
tak terasa hari sudah ingin keperaduan, lampu taman kota
sudah menebar kelap-kelipnya yang dirindukan. aku beranjak dari tempat nyaman
kita, aku selipkan note kecil untukmu, berharap kamu datang dan membacanya.
mengingat satu bulan lalu kamu menghilang tanpa kabar, tanpa berita, begitu
saja.
aku berlalu di kamarku. kulihat berbagai lukisanmu masih
menghiasi dinding kamar dengan sangat rapi. aku mengambil satu, yang katanya
hasil karya terbaikmu. itu fotoku, waktu aku sedang beimajinasi berat soal
novel pertamaku. aku dekapkan erat lukisan itu, berharap bisa membayangkanmu,
mencium aroma kerjakerasmu. tiba-tiba, semula aku yang kuat, harus menyadari
kelemahanku. aku menangis malam ini, dan kau tau, itu karena mu.
tak sudikah kamu menghubungiku sejenak? tak maukah kamu
menelponku, membalas emailku, atau sms kenomerku? tak taukah kamu sudah membuat
gadis lugu ini cemas dan khawatir dengan keadaaanmu! aku gusar, dengan segenap
air mata yang tak tau sudah berapa banyak. aku tertidur.
tuan, jika suatu saat nanti kau kembali, ingatkan aku
untuk mengatakan padamu bahwa aku mengagumimu semenjak pertama kita bertemu.
aku jatuh cinta padamu, pada tatapan bola mata indah yang kamu miliki. kamu
sebagai sumber imajinasi berbagai karya hebat yang dikagumi orang. hingga aku
harus merasakan rindu yang tak berkesudahan saat kau tak pulang dihati ini
lagi. dan kamu juga harus tau bagaimana denyut jantungku minta didengar saat
aku berada disampingmu.
di tempat ini, meja pojok kesukaan kita menjadi saksi,
tentang dua orang manusia berbagi cerita, asa serta mimpi masa depannya. aku
masih menunggumu, disetiap senja kecintaanmu :')
dari yang mengagumimu sangat, wanita yang memintamu pulang dan
kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar